• Fri. Nov 14th, 2025
jj-redick-sangat-frustasi-atas-kekalahannya-melawan-hawks

JJ Redick Sangat Frustasi Atas Kekalahannya Melawan Hawks. Kekalahan memalukan Los Angeles Lakers dari Atlanta Hawks pada 8 November 2025 menjadi sorotan utama di awal musim NBA. Skor akhir 122-102 menunjukkan dominasi Hawks yang bermain tanpa beberapa pemain kunci, sementara Lakers tampil seperti tim yang kehilangan arah. Pelatih kepala JJ Redick, yang baru menjalani musim pertamanya di bangku tim, tak bisa menyembunyikan frustasinya. Dalam konferensi pers pasca-pertandingan yang berlangsung hanya 90 detik, Redick menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek, nada tegas, dan ekspresi yang jelas menunjukkan kekecewaan mendalam. Ini bukan sekadar kekalahan biasa; bagi Redick, yang dikenal sebagai analis tajam sebelum jadi pelatih, insiden ini seperti tamparan atas ekspektasi tinggi yang dibebankan pada skuadnya. Dengan rekor kini 4-3, Lakers harus segera bangkit, tapi reaksi Redick mengisyaratkan bahwa masalah lebih dalam dari sekadar satu laga buruk. Penggemar tim unggulan wilayah Barat ini kini bertanya: apakah ini tanda awal dari musim yang bergejolak? BERITA TERKINI

Reaksi Pasca-Pertandingan yang Penuh Emosi: JJ Redick Sangat Frustasi Atas Kekalahannya Melawan Hawks

Konferensi pers Redick setelah laga itu menjadi momen ikonik yang langsung viral. Dibatasi enam pertanyaan, ia menjawab semuanya dengan satu kalimat atau kurang, tanpa basa-basi panjang. Saat ditanya tentang turnover berlebih tim—sebanyak 18 kali yang berujung poin mudah bagi Hawks—Redick hanya bilang, “Itu tidak bisa diterima.” Ekspresinya, yang biasanya tenang sebagai mantan pemain dan podcaster, kali ini penuh ketegangan: alis berkerut, nada suara naik, dan ia sering memotong wartawan sebelum pertanyaan selesai. “Kami harus lebih baik,” katanya saat bahas effort di kuarter ketiga, di mana Lakers kebobolan 40 poin. Ini kontras dengan gaya Redick sebelumnya, yang selalu detail dalam analisis, seperti saat ia memuji pertahanan di kemenangan atas tim lain.

Frustasi Redick terlihat sejak akhir laga. Ia terlihat berteriak instruksi dari bangku saat Hawks unggul 20 poin di babak kedua, tapi skuadnya tak merespons. Pasca-pertandingan, ia langsung ke ruang ganti tanpa berlama-lama, meninggalkan staf untuk menangani media. Bagi yang mengenalnya, ini langka: Redick, yang pernah jadi asisten pelatih Duke, biasanya prioritaskan komunikasi terbuka. Namun, kekalahan ini—melawan Hawks yang absen Trae Young dan dua starter lain—membuatnya merasa timnya tak menghormati kompetisi. Reaksi ini langsung memicu diskusi di kalangan pengamat, yang melihatnya sebagai tanda Redick mulai menunjukkan sisi tegas yang dibutuhkan untuk tim berbakat tapi inkonsisten seperti Lakers.

Kelemahan Performa yang Menjadi Pemicu Utama: JJ Redick Sangat Frustasi Atas Kekalahannya Melawan Hawks

Di lapangan, kekalahan itu penuh lubang yang membuat Redick frustasi. Lakers memulai lambat, tertinggal 10 poin di akhir kuarter pertama karena pertahanan switch yang gagal menahan drive Hawks. Kuarter kedua memburuk: Suns—eh, Hawks—manfaatkan mismatch dengan mudah, mencetak 35 poin dari fast break. Statistik mencatat Lakers punya 15 turnover di babak pertama saja, termasuk kesalahan passing dari LeBron James dan Anthony Davis yang biasanya andal. Redick sudah prediksi masalah ini dua menit setelah tip-off, seperti yang ia akui kemudian, tapi tak bisa membalikkan keadaan. Shooting percentage tim hanya 42 persen, dengan tembakan tiga angka meleset 8 dari 25 upaya—terburuk musim ini.

Frustasi Redick tertuju pada detail kecil: kurangnya komunikasi di pick-and-roll, di mana Hawks curi bola berkali-kali. Ia kesal dengan rotasi yang lambat, terutama saat bench masuk dan kehilangan rebound 12-5. Hawks, meski shorthanded, punya energi lebih tinggi, dipimpin Dejounte Murray dengan 28 poin dan 10 assist. Bagi Redick, ini bukan soal talenta—Lakers punya LeBron (25 poin) dan AD (18 poin plus 12 rebound)—tapi eksekusi. Ia sebut tim “lifeless” sejak awal, menyalahkan kurangnya fokus pra-laga. Ini menggemakan kritik awal musim Redick soal disiplin, tapi kali ini terasa lebih pribadi, seperti kegagalan sistem yang ia bangun di pra-musim.

Implikasi Jangka Pendek bagi Dinamika Tim

Frustasi Redick tak berhenti di presser; ia langsung memicu perubahan internal. Latihan hari berikutnya di Atlanta difokuskan pada drill turnover dan pertahanan, dengan Redick memimpin sesi video yang intens. Pemain seperti Austin Reaves mengakui suasana tegang, tapi positif: “Coach bilang ini wake-up call.” Bagi Lakers, yang bergantung pada chemistry LeBron-AD, kekalahan ini ancam posisi di Barat, di mana tim seperti Thunder dan Nuggets sudah kuat. Rekor 4-3 tak buruk, tapi dua kekalahan berturut-turut (termasuk sebelumnya) bisa erodasi kepercayaan.

Redick, di sisi lain, lihat ini sebagai pelajaran. Ia frustasi karena timnya tak adaptasi saat Hawks paksa tempo lambat, tapi ia juga akui peran dirinya dalam persiapan. Ini uji coba bagi Redick sebagai pelatih rookie: bagaimana salurkan emosi tanpa memecah tim. Dukungan dari LeBron, yang puji Redick secara privat, jadi kunci. Ke depan, Lakers hadapi jadwal tangguh—tandang ke Timur—jadi resolusi cepat esensial. Frustasi ini bisa jadi katalisator, mendorong skuad lebih gigih, atau justru beban jika tak ditangani baik.

Kesimpulan

Frustasi JJ Redick atas kekalahan dari Hawks adalah cerminan tekanan awal musim bagi Lakers yang penuh bintang. Dari presser singkat hingga analisis kelemahan tim, reaksi ini tunjukkan pelatih muda yang peduli mendalam pada visinya. Meski menyakitkan, ini peluang untuk perbaikan: tingkatkan eksekusi, bangun ketahanan mental, dan salurkan emosi jadi bahan bakar. Lakers punya talenta untuk rebound, dan Redick—dengan pengalaman analitisnya—siap pimpin jalan itu. Di liga yang tak maafkan kesalahan, momen seperti ini sering lahirkan cerita comeback. Bagi penggemar, frustasi Redick jadi pengingat: kemenangan tak datang mudah, tapi usaha keras selalu layak dihargai. Musim masih panjang, dan Lakers siap buktikan ini hanyalah batu sandungan sementara.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *