• Tue. Oct 7th, 2025
mengintip-latihan-basket-pemain-damian-lillard

Mengintip Latihan Basket Pemain Damian Lillard. Pada 2 Oktober 2025, training camp Milwaukee Bucks di Froedtert & Medical College of Wisconsin Sports Science Center memasuki hari ketiga, dengan Damian Lillard kembali jadi motor utama setelah offseason boot camp-nya yang intens. Di usia 35 tahun, sang sharpshooter ikonik ini tampil lebih tajam pasca-year two yang penuh adaptasi, kini fully integrated dengan tambahan Kyle Kuzma dan Myles Turner untuk frontcourt versatile. Pelatih Doc Rivers puji kondisi fisiknya di media day akhir September, sebut Lillard “real me” yang siap pimpin fast breaks mematikan. Penggemar Bucks, yang lapar gelar kedua sejak 2021, kini intip rutinitas Dame via IG stories: campuran deep threes dan leadership cool. Ini bukan rutinitas biasa; ini fondasi Milwaukee tantang East yang haus darah, dengan Lillard sebagai clutch king. BERITA BOLA

Latihan 1: Pemanasan dan Kondisi Fisik: Mengintip Latihan Basket Pemain Damian Lillard

Sesi pagi dimulai pukul 8.30 di lantai utama, Lillard pimpin dynamic warm-up dengan jersey hijau Bucks nomor 0. Ia jalani crossover runs dan ankle rolls melintasi full court, diikuti shoulder shrugs untuk jaga bahu shooting-nya yang presisi. Trainer pantau via Whoop band, jaga detak jantung di 135-155 bpm, ingat riwayat calf strain musim lalu. “Boot camp musim panas bikin ini terasa mudah,” katanya saat jeda, sambil bagi botol air ke AJ Johnson.

Latihan lanjut ke endurance circuit: rower pulls 20 menit interval, campur agility ladder untuk quickness. Lillard selesaikan empat set, fokus calf raises dengan 50 reps—ia tingkatkan beban jadi 30 pon per kaki pasca-rehab. Sesi ini 50 menit, diakhiri percussive therapy untuk kaki bawah. Yang menarik, ia ajak Kuzma ikut battle ropes, ciptakan vibe kompetitif ringan. Pemanasan ini krusial bagi Lillard; Formula Zero camp-nya offseason poles stamina untuk hindari fatigue playoff, bukti komitmen jaga prime di usia veteran. Tubuhnya lincah, siap loncat ke drill tanpa rem.

Latihan 2: Drill Shooting dan Pengembangan Keterampilan

Pindah ke half-court pukul 10 pagi, Lillard kuasai shooting reps di bawah bimbingan Rex Kalamian. Fokus utama: logo threes dan pull-up floaters, dengan Giannis Antetokounmpo sebagai screener. Dari 100 upaya, ia cetak 85—akurasi 85 persen—gerakannya halus, manfaatkan step-back untuk ciptakan ruang di traffic. “Ritme dulu, jarak nanti,” gumamnya saat ulang form, polesan dari boot camp pribadinya.

Drill berlanjut ke pick-and-roll simulations, pasangan klasik dengan Giannis untuk eurostep finishes. Lillard bereksperimen dengan quicker hesitations, hasilkan 78 persen conversion rate di fast break reps. Sesi ini 80 menit, diselingi video replay untuk breakdown release point. Lillard tak ragu koreksi Johnson soal mechanics: “Jaga elbow in, rookie—itu kunci consistency.” Penutup: clutch free throws, 29 dari 30, tunjukkan gene-nya di buzzer-beaters. Latihan ini soroti evolusi Lillard: dari iso scorer jadi distributor elite, siap kolaborasi dengan Turner untuk spacing di lineup Rivers yang fluid.

Latihan 3: Scrimmage Tim dan Mentoring

Puncak hari adalah scrimmage 5-on-5 pukul 1 siang, Lillard orkes tim putih lawan tim hijau. Peluit Rivers berbunyi, langsung Lillard unggul lewat deep three off dribble setelah crossover lewati Pat Connaughton. Dalam 14 menit, ia kumpul 22 poin, 7 assist, dan 3 steal, termasuk lob akurat ke Kuzma untuk dunk transition. Fokus camp: perimeter defense, dengan Lillard pimpin on-ball pressure rotations.

Lebih dari angka, scrimmage jadi ajang mentoring. Saat timeout, ia tarik Johnson diskusikan off-ball cuts: “Gerak tanpa bola, ciptakan chaos.” Demonstrasi flare screen picu anggukan setuju dari grup. Ada momen lucu saat Lillard troll Giannis dengan fake pump, gelak tawa isi center—kontras intensity drill. Skor akhir 70-65 untuk tim putih, Rivers puas dengan pace, sebut Lillard “otak serangan” yang bikin flow mulus. Ia tutup dengan foam rolling cool-down, regang hamstring pelan. Interaksinya dengan Kuzma soroti chemistry baru: wing tandem tambah scoring punch, perkuat Bucks untuk matchup brutal seperti Celtics.

Kesimpulan: Mengintip Latihan Basket Pemain Damian Lillard

Training camp Bucks Oktober 2025 ini jadi panggung Lillard tunjukkan versi terbaiknya di year three. Dari pemanasan energik hingga scrimmage penuh visi, ia abaikan usia demi tim—boot camp offseason bawa “real me” yang siap juara. Dengan duo Giannis-Dame solid dan depth segar, Milwaukee tak lagi contender ragu; mereka beast East siap. Preseason mulai akhir minggu, dan jika pola ini lanjut, Lillard bisa ulangi All-Star run-nya. Penggemar Fiserv Forum boleh optimis: Dame Time kembali, bawa Bucks ke puncak lagi.

 

BACA SELENGKAPNYA DI….

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *