• Thu. Oct 23rd, 2025
austin-reaves-sebutkan-chemistry-lakers-masih-butuh-latihan

Austin Reaves Sebutkan Chemistry Lakers Masih Butuh Latihan. Pagi ini, 16 Oktober 2025, Austin Reaves, shooting guard andalan Los Angeles Lakers, buka suara soal chemistry tim yang masih butuh polesan lebih lanjut menjelang musim reguler. Dalam konferensi pers pra-musim kemarin, Reaves bilang, “Kami punya bakat besar, tapi chemistry ini seperti puzzle—masih ada potong yang perlu dicocokkan.” Pernyataan ini datang setelah tiga laga pra-musim di mana Lakers catat dua kemenangan dan satu kekalahan, dengan skor ketat yang soroti kurangnya sinkronisasi di kuarter akhir. Reaves, yang musim lalu rata-rata 15 poin dan empat assist, jadi suara kunci di locker room, terutama setelah trade musim panas bawa pemain baru seperti Luka Doncic. Di tengah euforia pra-musim, komentarnya ini realistis: Lakers target gelar, tapi butuh latihan ekstra untuk jadi mesin roda yang mulus. BERITA BOLA

Pernyataan Reaves dan Latar Pra-Musim: Austin Reaves Sebutkan Chemistry Lakers Masih Butuh Latihan

Reaves tak segan akui tantangan saat ditanya soal chemistry. “Kami latihan keras, tapi di lapangan, ada momen di mana kami ragu saling percaya—seperti passing yang terlalu lama atau switch defense yang lambat,” katanya kemarin di fasilitas tim. Ini lahir dari scrimmage internal minggu lalu, di mana tim kalah tipis karena turnover di clutch time. Reaves, yang kontraknya baru diperpanjang dua tahun senilai 50 juta dolar, pimpin backcourt bareng Doncic dan LeBron James, tapi ia sebut adaptasi butuh waktu. “Luka bawa visi baru, tapi kami harus latihan lebih banyak pick-and-roll untuk sinkron,” tambahnya.

Pra-musim Lakers memang campur aduk. Kemenangan lawan Clippers 110-105 tunjukkan potensi, dengan Reaves cetak 18 poin termasuk tiga tiga poin krusial. Tapi, kekalahan dari Suns 102-98 soroti masalah: tim kebobolan 15 poin dari turnover, dan chemistry di half-court offense masih goyah. Pelatih JJ Redick setuju, bilang, “Austin benar—kami punya talenta, tapi latihan ini kunci untuk bangun trust.” Reaves, yang naik daun sejak musim 2022-2023, jadi jembatan: ia paham gaya James yang veteran, tapi juga fleksibel dengan Doncic yang lebih kreatif. Pernyataannya ini bukan keluhan, tapi panggilan aksi untuk tim yang target minimal final Wilayah Barat.

Tantangan Chemistry Baru Pasca-Trade: Austin Reaves Sebutkan Chemistry Lakers Masih Butuh Latihan

Trade musim panas jadi akar utama tantangan ini. Datangnya Doncic tukar Anthony Davis bawa perubahan besar: lini depan lebih ringan, tapi backcourt overload dengan tiga playmaker. Reaves sebut, “Kami harus belajar bagi bola lebih cepat—LeBron dan Luka sama-sama suka drive, tapi saya harus jadi glue guy untuk spacing.” Di scrimmage, ada momen di mana James dan Doncic saling tunggu, bikin peluang hilang. Ini mirip musim lalu saat Reaves adaptasi dengan D’Angelo Russell, tapi kali ini skalanya lebih besar karena ego bintang.

Latihan pra-musim soroti isu ini. Di sesi film study, Redick fokus drill transisi untuk atasi turnover 14 per game di pra-musim—naik dari 11 musim lalu. Reaves, dengan efisiensi tembakan 45 persen, jadi kunci: ia harus tingkatkan assist dari empat jadi enam per laga untuk bantu chemistry. Tantangan lain: cedera kecil seperti pergelangan tangan James yang bikin ia absen dua hari, ganggu ritme. Reaves bilang, “Kami butuh latihan full squad lebih banyak, bukan cuma scrimmage—itu yang bikin kami klik.” Ini realistis untuk tim yang roster-nya berubah 40 persen musim panas, dan Reaves wakili suara pemain yang paham proses ini butuh kesabaran.

Progres Latihan dan Harapan Musim Depan

Meski tantangan ada, progres terlihat jelas. Di laga pra-musim ketiga lawan Warriors, Reaves cetak 20 poin dengan lima assist, termasuk play pick-and-pop mulus bareng James yang bikin pelatih tersenyum. Latihan kemarin fokus half-court sets baru, di mana Reaves jadi off-ball shooter utama—ia capai 50 persen dari tiga poin di drill. Redick rencanakan scrimmage penuh Jumat ini untuk tes chemistry clutch, dengan Reaves sebagai kapten latihan. “Kami sudah lebih baik dari minggu lalu—passing lebih cepat, dan trust mulai terbentuk,” kata Reaves.

Harapannya tinggi untuk musim reguler 22 Oktober lawan Kings. Dengan depth bench seperti Max Christie dan Jarred Vanderbilt, Lakers punya fleksibilitas untuk rotasi chemistry. Reaves target 18 poin dan lima assist per laga, tapi ia tekankan tim: “Chemistry ini bukan soal individu, tapi kami semua latihan bareng.” Jika sukses, duo Reaves-Doncic bisa jadi senjata mematikan di Barat, saingi Thunder dan Nuggets. Progres ini beri optimisme: dari goyah pra-musim ke kontender, asal latihan tak berhenti.

Kesimpulan

Pernyataan Austin Reaves soal chemistry Lakers yang butuh latihan jadi pengingat realistis di pra-musim 2025. Dari latar trade besar hingga tantangan sinkronisasi, ia tunjukkan pemahaman mendalam sebagai glue guy tim. Progres latihan dan harapan musim depan beri keyakinan bahwa Lakers siap bangkit—asal komitmen latihan tetap kuat. Bagi Reaves dan skuad, ini peluang jadi tim juara: chemistry dibangun di gym, bukan di lapangan saja. Yang pasti, dengan suara seperti Reaves, Lakers punya fondasi mental untuk rebut gelar yang lama ditunggu.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *