Becky Hammon Menjadi Salah Satu Pelatih WNBA Terbaik. Becky Hammon, pelatih kepala Las Vegas Aces, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pelatih terbaik di WNBA setelah memimpin timnya meraih gelar juara ketiga dalam empat musim terakhir. Pada 13 Oktober 2025, Aces menyapu bersih Phoenix Mercury di final seri 3-0, dengan Hammon memenangkan Coach of the Month Agustus untuk kesekian kalinya. Di usia 47 tahun, ia kini bergabung dengan empat pelatih legendaris yang punya tiga cincin WNBA, termasuk Pat Summitt dan Geno Auriemma dalam konteks pengaruhnya. Hammon, yang mulai karir pelatihnya di NBA sebelum pindah ke WNBA, tak henti-hentinya pecahkan rekor—ia jadi pelatih wanita pertama yang raih gelar di liga besar Amerika. Di tengah musim 2025 yang penuh gejolak dengan cedera bintang seperti A’ja Wilson, Hammon bangun dinasti yang tak tergoyahkan. Apa yang bikin ia begitu istimewa? Dari strategi brilian hingga terobosan gender, mari kita bedah tiga aspek kunci yang jadikan Hammon ikon WNBA. BERITA BOLA
Prestasi Luar Biasa dengan Las Vegas Aces: Becky Hammon Menjadi Salah Satu Pelatih WNBA Terbaik
Sejak ambil alih Aces pada akhir 2021, Hammon ubah tim biasa jadi mesin juara. Musim pertama, ia bawa mereka ke gelar 2022 dengan rekor 26-10, finis nomor satu wilayah Barat—prestasi yang angkatnya jadi Coach of the Year. Kembali juara 2023, lalu ulang lagi 2025 setelah sapu bersih final lawan Mercury, di mana Aces kuasai bola 55 persen rata-rata seri dan Wilson cetak 30 poin di game penentu. Hammon puji timnya sebagai “keluarga yang lapar”, tapi rahasianya ada di taktik: pressing tinggi yang bikin lawan turnover 18 persen lebih banyak, plus rotasi pintar yang jaga stamina bintang seperti Chelsea Gray.
Di musim 2025, Aces hadapi badai—Wilson absen enam minggu karena hamstring, tapi Hammon adaptasi dengan lineup small ball yang naikkan efisiensi offense ke 105 poin per 100 possession. Ia raih Coach of the Month Agustus berkat delapan kemenangan beruntun, termasuk balikkan defisit 15 poin lawan Liberty. Prestasi ini tak cuma angka: Hammon bangun kultur di mana pemain muda seperti Jackie Young berkembang jadi All-Star, dengan tim finis 28-8 reguler. Ia bilang “juara bukan soal talenta, tapi persiapan”—dan Aces bukti itu, dengan tiga gelar dalam empat tahun yang setara dinasti seperti Lynx era 2010-an. Hammon bukan cuma pelatih; ia arsitek yang ciptakan standar baru di WNBA.
Terobosan di NBA dan Transisi ke WNBA: Becky Hammon Menjadi Salah Satu Pelatih WNBA Terbaik
Sebelum dominasi Aces, Hammon sudah pecahkan batas di NBA. Pada 2014, ia jadi asisten pelatih pertama wanita di San Antonio Spurs, di mana ia belajar dari Gregg Popovich soal detail taktis—seperti pick-and-roll yang bikin Spurs juara 2014. Tahun 2020, ia jadi pelatih sementara pertama wanita di NBA, pimpin Spurs menang lawan Lakers meski kalah tipis. Pengalaman itu bawa ia ke WNBA, di mana ia tolak tawaran NBA lain demi fokus Aces. Transisi ini mulus: Hammon adaptasi gaya NBA ke WNBA, tekankan pertahanan switchable yang kurangi poin lawan 10 per laga.
Di WNBA, ia dorong inklusivitas—sebagai mantan pemain All-Star yang pensiun 2016 karena cedera, ia paham tantangan atlet wanita. Hammon rekrut talenta seperti Kelsey Plum dengan visi jelas, dan hasilnya Aces naik dari playoff runner-up 2021 jadi tiga kali juara. Terobosan ini inspirasi: ia jadi model bagi pelatih wanita seperti Stephanie White, dan liga lihat peningkatan 20 persen viewership sejak era Hammon. Ia bilang “saya tak buka pintu, tapi pastikan tak ada yang kunci lagi”—sikap yang bikin ia tak cuma pelatih bagus, tapi pionir yang ubah narasi gender di basket profesional.
Pengakuan Terkini dan Dampak pada WNBA
Kemenangan 2025 langsung angkat Hammon ke puncak pengakuan. Ia masuk kandidat Hall of Fame kelas 2026, dan media sebut ia “arsitek dinasti WNBA” setelah tiga gelar. Coach of the Month Agustus 2025 jadi yang keempatnya, tambah Coach of the Year 2022—prestasi yang setara Sandy Brondello tapi dengan lebih banyak inovasi. Di final, Hammon puji Fever sebagai “tim masa depan”, tunjukkan sportivitas yang bikin ia dicintai. Dampaknya luas: Aces naikkan attendance 25 persen sejak ia datang, dan WNBA lihat lonjakan sponsor karena cerita suksesnya.
Hammon juga pengaruh di luar lapangan: ia dorong program pengembangan pelatih wanita, dan Aces jadi model franchise dengan revenue naik 30 persen. Pengamat bilang era Hammon ubah WNBA dari liga niche jadi kompetisi elit, dengan gaya coaching yang campur NBA analytics dan empati. Ia bilang “sukses tim lebih penting dari trofi pribadi”—sikap yang bikin ia tak tergantikan. Pengakuan ini bukti: Hammon bukan cuma salah satu terbaik, tapi yang paling inovatif di WNBA saat ini.
Kesimpulan
Becky Hammon sudah bukti diri sebagai salah satu pelatih WNBA terbaik dengan tiga gelar Aces, terobosan NBA, dan pengakuan terkini yang melimpah. Dari strategi brilian yang bawa juara 2025 hingga pengaruhnya yang ubah liga, ia jadi ikon yang tak tergoyahkan. Di usia 47, Hammon tak berhenti—ia siap lanjut bangun dinasti sambil dorong generasi baru. WNBA beruntung punya ia; Hammon tak cuma menang, tapi ciptakan warisan yang abadi. Saat final 2025 tutup, dunia tunggu babak selanjutnya: apakah gelar keempat, atau peran lebih besar di olahraga? Satu hal pasti, Hammon tetap jadi standar emas.