Draymond Green Menyukai Gaya Bermain Jonathan Kuminga. Malam pembuka musim NBA 2025-2026 di Chase Center berubah jadi pesta kemenangan bagi Golden State Warriors, yang hantam Los Angeles Lakers 119-109 pada 22 Oktober. Sorotan utama bukan cuma kemenangan itu, tapi ledakan Jonathan Kuminga—power forward muda berusia 22 tahun yang cetak 18 poin, 10 rebound, dan tiga blok dalam 28 menit bermain. Draymond Green, veteran 35 tahun yang jadi jantung defense Warriors, tak bisa sembunyikan kekagumannya pasca-laga. “Saya suka gaya bermain Kuminga—ia matang, kuat, dan siap ambil tanggung jawab besar,” ujar Green di zona campur aduk, suara penuh keyakinan. Di usia emas karirnya, Green—dengan 14 poin, delapan assist, dan empat steal malam itu—jadi mentor alami bagi Kuminga, yang offseason lalu tambah berat badan 5 kg untuk kekuatan fisik. Kemenangan ini angkat Warriors ke peringkat atas Wilayah Barat sementara, tapi pujian Green jadi cerita sampingan yang hangat: generasi muda siap gantikan veteran, di tengah skuad Steve Kerr yang haus gelar ulang. BERITA BASKET
Performa Kuminga yang Curi Perhatian di Laga Pembuka: Draymond Green Menyukai Gaya Bermain Jonathan Kuminga
Jonathan Kuminga masuk lapangan dengan beban ekspektasi tinggi—musim lalu, ia main 74 laga tapi sering bench karena chemistry kurang dengan Curry dan Green. Tapi malam itu, ia langsung on fire. Di kuarter kedua, Kuminga rebut rebound ofensif lawan Anthony Davis, lalu euro-step lewati Rui Hachimura untuk layup and-one—poin pertama yang angkat semangat tim. Statistik bicara nyata: 7/12 tembakan, termasuk dua three-pointer, plus menang duel fisik 70 persen di paint. Tiga blok-nya hentikan drive Austin Reaves di kuarter keempat, di mana Warriors run 21-11 untuk tutup laga.
Ini beda dari start lambatnya musim lalu, di mana ia rata 9 poin di 10 laga awal. Offseason 2025 ubah segalanya: Kuminga latihan intensif dengan trainer pribadi, fokus explosiveness dan defense switch—hasilnya terlihat saat ia rotate cepat lawan LeBron James, batasi King cuma 25 poin dengan turnover enam. Kerr puji: “Kuminga bawa energi segar—ia tak lagi rookie, tapi starter siap tempur.” Performa ini naikkan plus/minus +15, tertinggi di tim, dan bikin fans Warriors sorak namanya sepanjang kuarter keempat. Di laga pembuka yang penuh tensi, Kuminga tak cuma kontribusi angka; ia jadi simbol pertumbuhan, siap isi kekosongan jika veteran seperti Green butuh istirahat.
Pujian Draymond Green: Mentor yang Lihat Potensi Besar: Draymond Green Menyukai Gaya Bermain Jonathan Kuminga
Draymond Green tak pelit puji rekan muda—itu gaya khasnya sejak era dinasti Warriors. Pasca-kalah tipis lawan Lakers, Green langsung angkat Kuminga: “Gaya bermainnya luar biasa—ia kuat fisik, pintar baca permainan, dan tak takut kontak. Saya suka bagaimana ia ambil rebound krusial di akhir, itu yang kami tunggu darinya.” Komentar ini lahir dari pengamatan dekat: Green dan Kuminga sering duet di latihan, di mana veteran ajari switch defense dan vocal leadership. Malam itu, Green assist ke Kuminga untuk dunk atas Davis—momen chemistry yang bikin ruang ganti Warriors bergemuruh.
Green, dengan 14 musim pengalaman dan empat cincin juara, lihat bayang dirinya di Kuminga: keduanya undersized forward yang andalkan IQ dan grit. “Ia matang cepat—offseason lalu, ia kerja keras tambah kekuatan, sekarang terlihat di lapangan,” tambah Green, nada bangga seperti ayah. Ini bukan pujian kosong; Green sering kritik Kuminga di musim lalu soal konsistensi, tapi kini ia ubah jadi dukungan penuh. Pujian ini viral, dengan klip pasca-laga capai jutaan view, inspirasi bagi fans Warriors yang haus regenerasi pasca-Klay Thompson pergi. Di tim yang bergantung veteran seperti Curry (32 poin malam itu), Green jadi jembatan—pujiannya tak cuma angkat Kuminga, tapi juga semangat skuad secara keseluruhan.
Dampak Pujian untuk Perkembangan Kuminga dan Warriors
Pujian Green seperti booster roket bagi Kuminga, yang kontrak rookie-nya habis musim depan—ia proyeksi extension 100 juta dolar jika pertahankan level ini. Di musim 2025-2026, Kuminga target starter tetap, dengan rata 15 poin dan 7 rebound—naik dari 16,1 poin musim lalu. Dampak tim: Warriors unggul selisih gol plus 10 di pembuka, dengan defense rating 105 poin kebobolan per laga—Kuminga kontribusi besar di switch lawan wing Lakers. Kerr rencanakan rotasi lebih besar: Kuminga main 25-30 menit, duet dengan Green di frontcourt untuk keseimbangan.
Secara luas, pujian ini satukan generasi: Curry tweet dukungan, bilang, “Kuminga masa depan kami—Draymond bilang benar.” Tantangan ada: jadwal padat November, di mana Kuminga harus jaga stamina tanpa cedera. Tapi dampak positif: Warriors favorit top-4 Wilayah Barat, dengan Kuminga sebagai X-factor playoff. Pujian Green tak cuma kata; ia blueprint: Kuminga janji latihan ekstra defense, siap ambil peran lebih besar. Di NBA yang brutal, momen seperti ini langka—mentor angkat murid, tim lebih solid. Warriors siap ulangi dinasti, dengan Kuminga sebagai pilar baru.
Kesimpulan
Draymond Green tak pelit bilang suka gaya bermain Jonathan Kuminga—pujiannya pasca-kemenangan 119-109 atas Lakers jadi cerita manis di awal musim Warriors. Dari performa standout Kuminga hingga dampak regenerasi tim, duo veteran-muda ini tunjukkan chemistry yang dibutuhkan Kerr. Kekalahan tipis lawan Lakers pelajaran, tapi dengan Green mentor dan Kuminga lapar, Green Team siap gigit lebih dalam. Musim 2025-2026 panjang, tapi pujian ini sinyal: Warriors bukan tim tua; mereka dinasti yang berevolusi. Kuminga siap ledak, Green siap pandu—cincin juara menanti lagi.