NBA Rencanakan Untuk Membuat NBA Europe. Di tengah euforia musim NBA 2025/26 yang baru bergulir, liga ini tak tinggal diam—mereka rencanakan ekspansi besar ke Eropa dengan peluncuran NBA Europe, sebuah liga baru yang bisa mulai beroperasi pada 2027 atau 2028. Commissioner Adam Silver, yang sudah lama dorong globalisasi, konfirmasi rencana ini sebagai langkah ikonik masa jabatannya. Bukan sekadar turnamen musim panas, NBA Europe dirancang sebagai kompetisi permanen dengan 16 tim, di mana 12 di antaranya berbasis tetap di kota-kota utama Eropa. Deputi Commissioner Mark Tatum sebut peluncuran bisa terjadi dalam dua tahun ke depan, fokus pada keberlanjutan ekonomi lewat kolaborasi erat dengan FIBA. Inspirasi datang dari model sepak bola Eropa, di mana tim tetap bersaing musiman untuk bangun loyalitas fans. Bagi NBA, ini peluang rebut talenta muda sebelum kehilangan ke liga lokal, sekaligus tambah pendapatan global. Di usia liga yang sudah matang, rencana ini janji ubah peta basket dunia—dari arena Amerika ke panggung Eropa yang penuh gairah. BERITA BASKET
Rencana Liga Baru: Timeline dan Struktur Tim: NBA Rencanakan Untuk Membuat NBA Europe
NBA Europe dirancang sebagai liga mandiri tapi terintegrasi, dengan jadwal musiman yang tak bentrok reguler NBA utama. Timeline-nya ambisius: persiapan dimulai akhir 2025, uji coba musim 2026-27, dan peluncuran penuh 2027-28. Strukturnya mirip model sepak bola—16 tim total, 12 permanen di kota-kota inti seperti London, Madrid, Milan, Paris, Berlin, dan mungkin Istanbul. Empat tim sisanya sebagai “wildcard” yang berganti tiap musim berdasarkan performa kualifikasi regional. Setiap tim punya skuad 12-15 pemain, campur talenta Eropa muda dengan import dari luar, tapi aturan ketat batasi pemain NBA aktif untuk hindari konflik jadwal. Musim reguler 30 laga, playoff delapan tim, dan final four di arena netral seperti O2 Arena London. Silver bilang, “Ini bukan cabang, tapi ekstensi NBA yang beri kesempatan kompetitif.” Pendanaan awal datang dari investor Eropa yang sudah dekati liga, termasuk kelompok dari Inggris dan Spanyol yang punya pengalaman di sepak bola. Target: 50 pertandingan musim pertama, dengan siaran global via platform streaming untuk capai 100 juta pemirsa. Ini langkah cerdas—NBA sudah punya basis fans kuat di Eropa lewat game preseason, tapi liga permanen bisa kunci pasar itu selamanya.
Kolaborasi dengan FIBA dan Pilihan Kota Tuan Rumah: NBA Rencanakan Untuk Membuat NBA Europe
Kolaborasi utama NBA Europe ada pada FIBA, federasi basket internasional yang bantu koordinasi regulasi dan talenta. Bukan mitra EuroLeague—liga itu tetap independen, meski ada spekulasi tim seperti ASVEL Lyon siap pindah setelah musim 2025-26 untuk ikut NBA Europe. FIBA beri akses ke program pengembangan pemuda di 200 negara, pastikan liga ini jadi inkubator talenta seperti Jokic atau Doncic yang lahir dari sistem Eropa. Pilihan kota tuan rumah strategis: Inggris dapat London untuk pasar Premier League, Spanyol Madrid dan Barcelona untuk tradisi basket kuat, Italia Milan untuk gaya, Prancis Paris untuk glamor, Jerman Berlin untuk efisiensi, dan Turki Istanbul sebagai jembatan Timur. Setiap kota harus punya arena minimal 10 ribu kursi, fasilitas latihan, dan komitmen lokal—seperti stadion sepak bola yang adaptasi untuk basket. Tatum sebut, “Kami pilih kota dengan passion basket tinggi, tapi juga potensi ekonomi.” Ini tak lepas dari investor: kelompok dari Abu Dhabi dan Qatar sudah ekspres minat, bawa miliaran dollar untuk sponsorship dan infrastruktur. Hasilnya? Liga yang tak cuma kompetitif, tapi juga budaya—dengan elemen seperti jersey lokal dan acara komunitas untuk bangun akar.
Dampak Ekonomi dan Tantangan Kompetisi
Ekonomi jadi tulang punggung NBA Europe: proyeksi pendapatan 500 juta dollar tahun pertama dari hak siar, tiket, dan merchandise, dengan target 1 miliar di tahun ketiga. Ini solusi untuk kekhawatiran Silver soal kehilangan talenta ke liga Eropa yang makin kaya—seperti tawaran gila untuk Wembanyama dulu. Dengan NBA Europe, liga bisa kontrak pemain muda lebih awal, beri jalur ke NBA utama via draft khusus. Tantangannya? Kompetisi dengan EuroLeague yang dominan, dengan 18 tim dan sejarah panjang—NBA harus tawarkan insentif seperti akses teknologi NBA dan pelatihan elite. Jadwal padat juga isu: musim Eropa Oktober-Mei, hindari bentrok FIBA World Cup atau Olimpiade. Silver akui, “Kami belajar dari sepak bola—kesuksesan butuh kesabaran.” Dampak positifnya besar: tingkatkan popularitas basket global, ciptakan bintang baru dari Balkan atau Skandinavia, dan beri platform untuk atlet perempuan via divisi terpisah. Bagi NBA, ini ekspansi tanpa risiko—tim Eropa tak ambil slot Amerika, tapi tambah revenue sharing. Pengamat bilang, jika sukses, NBA Europe bisa jadi model untuk Asia atau Afrika nanti.
Kesimpulan
Rencana NBA Europe adalah visi berani yang gabungkan ambisi global dengan akar kompetitif, dari timeline 2027-28 hingga kolaborasi FIBA yang solid. Dengan struktur 16 tim dan fokus ekonomi, liga ini janji ubah basket Eropa jadi lebih terintegrasi, tanpa ancam dominasi NBA utama. Tantangan ada, tapi potensinya tak terbatas—dari lahirkan bintang baru hingga kunci pasar miliaran fans. Silver dan timnya siap wujudkan, dan dunia basket tunggu peluncurannya dengan napas tertahan. Ini bukan ekspansi biasa; ini era baru di mana bola basket tak kenal batas benua.